OIL TREATMENT PLANT :
Oil treatment plant adalah yang dirancang khusus untuk treatment oli trafo
2.1 FUNGSI OIL TREATMENT PLANT :
- Menghilangkan kandungan uap air
- Meningkatkan tegangan tembus oil trafo sesuai standart SPLN No.49/1982/Unit KV/2,5mm dan dengan metode IEC 158 & 296 yaitu minimal 50KV/2,5mm di treatment
- Mengurangi / Menghilangkan karbon
- Menselaraskan suhu minyak baru dengan suhu trafo yang akan diganti minyaknya
- Sebagai alat bantu untuk flushing atau pencuci trafo
2.2 FUNGSI MINYAK TRAFO :
Minyak tarfo berfungsi :
- Sebagai isolator dari gulungan – gulungan trafo
- Sebagai pendingin dimana minyak trafo berfungsi untuk menyerap panas kemudian panas tersebut disalurkan kedidinding trafo dan melepas panas ke udara sekitar
2.3 SEBAB – SEBAB KERUSAKAN MINYAK TRAFO :
- Peyimpanan drum yang kurang baik
- Pengoperasian trafo dengan beban yang maksimal
- Temperatur minyak yang tinggi
- Pengoperasian trafo yang tidak konstan
- Akibat dari point 2 & 3 maka dapat menimbulkan uap air
- Kurang memperhatikan silicagel blue
- Bocornya gas nitrogen ( N2 ) untuk yang menggunakan N2
- Karena usia minyak itu sendiri
2.4 FUNGSI OIL ANALYSIS :
Fungsi oil analisis adalah untuk mengetahui kualitas oil trafo tesebut layak apa tidaknya oli dapat digunakan sebagai media isolasi dan pendingin. Adapun yang perlu diketahui didalam oil tarfo meliputi :
- Tegangan antar muka
- Titik nyala
- Angka kenetralan
- Kadar air
- Tegangan tembus
- Sedimen
- Warna
- Faktor kebocoran
- Tahanan jenis
2.5 FUNGSI DGA ( DIAL GAS OF ANALYSIS )
Fungsi test DGA dilakukan untuk mengetahui jumlah gas yang terkandung didalam oli trafo, belitan trafo. Adapun gas yang terkandung didalam trafo meliputi :
- Hydrogen ( H₂ )
- Oxygen ( O₂ )
- Nitrogen ( N₂ )
- Methana ( CH₂ )
- Carbon Monoksida ( CO )
- Carbon Dioksida ( CO₂ )
- Ethyl ( C₂H₄ )
- Ethena ( C₂H₆ )
- Acctylene ( C₂H₂ )
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
OIL TREATMENT PLANT :
Oil treatment plant adalah yang dirancang khusus untuk treatment oli trafo
2.1 FUNGSI OIL TREATMENT PLANT :
· Menghilangkan kandungan uap air
· Meningkatkan tegangan tembus oil trafo sesuai standart SPLN No.49/1982/Unit KV/2,5mm dan dengan metode IEC 158 & 296 yaitu minimal 50KV/2,5mm di treatment
· Mengurangi / Menghilangkan karbon
· Menselaraskan suhu minyak baru dengan suhu trafo yang akan diganti minyaknya
· Sebagai alat bantu untuk flushing atau pencuci trafo
2.2 FUNGSI MINYAK TRAFO :
Minyak tarfo berfungsi :
· Sebagai isolator dari gulungan – gulungan trafo
· Sebagai pendingin dimana minyak trafo berfungsi untuk menyerap panas kemudian panas tersebut disalurkan kedidinding trafo dan melepas panas ke udara sekitar
2.3 SEBAB – SEBAB KERUSAKAN MINYAK TRAFO :
· Peyimpanan drum yang kurang baik
· Pengoperasian trafo dengan beban yang maksimal
· Temperatur minyak yang tinggi
· Pengoperasian trafo yang tidak konstan
· Akibat dari point 2 & 3 maka dapat menimbulkan uap air
· Kurang memperhatikan silicagel blue
· Bocornya gas nitrogen ( N2 ) untuk yang menggunakan N2
· Karena usia minyak itu sendiri
2.4 FUNGSI OIL ANALYSIS :
Fungsi oil analisis adalah untuk mengetahui kualitas oil trafo tesebut layak apa tidaknya oli dapat digunakan sebagai media isolasi dan pendingin. Adapun yang perlu diketahui didalam oil tarfo meliputi :
· Tegangan antar muka
· Titik nyala
· Angka kenetralan
· Kadar air
· Tegangan tembus
· Sedimen
· Warna
· Faktor kebocoran
· Tahanan jenis
2.5 FUNGSI DGA ( DIAL GAS OF ANALYSIS )
Fungsi test DGA dilakukan untuk mengetahui jumlah gas yang terkandung didalam oli trafo, belitan trafo. Adapun gas yang terkandung didalam trafo meliputi :
· Hydrogen ( H₂ )
· Oxygen ( O₂ )
· Nitrogen ( N₂ )
· Methana ( CH₂ )
· Carbon Monoksida ( CO )
· Carbon Dioksida ( CO₂ )
· Ethyl ( C₂H₄ )
· Ethena ( C₂H₆ )
· Acctylene ( C₂H₂ )